. ISLAM ADA DI HATIKU: Belajar dari Biji
javascript:void(0)

** **** **

KODE SCRIPT IKLAN ATAU AUTORESPONDER DISINI
..::: Mau Pasang Window Seperti Ini ? :::..

untuk menghilangkan tampilan ini silakan klik tanda silang (X)
.:::( W E L C O M E ):::.

SELAMAT DATANG BI BLOG SAYA ,MOHON MAAF KALAU KURANG BAGUS BARU LATIHAN,HARAP MAKLUMNYA
UNTUK MELIHAT BLOGKU YANG LAIN SILAKAN KLIK
DISINI
Informasi juga blog ini tidak boleh diklik kanan,Terima Kasih
ANDI YANTO
WELCOME

Kepada pengunjug yang terhormat selamat membaca artikel di blog ini semoga nasehat dan kisah yang telah saya ambil dari berbagai sumber bisa memberi banyak manfaat.untuk keamanan hak cipta tidak lupa saya cantumkan nama sumbernya

SELAMAT MEMBACA

Pages

Belajar dari Biji

Perhatikanlah hikmah Allah SWT meletakkan isi/biji di dalam buah! Di antara faedahnya, dia berfungsi seperti tulang untuk badan hewan. Dengan kekerasannya, dia menahan kelunakan buah. Kalau tidak ada biji, buah akan pecah dan cepat rusak. Ia seperti tulang, dan buah itu seperti daging yang dibungkuskan oleh Allah SWT pada tulang.

Di antara manfaatnya juga, melestarikan jenis pohon. Sebab, mungkin pohon akan mati. Maka, diciptakanlah apa yang menggantikannya, yaitu biji yang ditanam sehingga menumbuhkan seperti pohon induknya.

Manfaat selanjutnya, kandungan yang terdapat dalam biji-bijian itu seperti bahan makanan, minyak, obat, dan berbagai kegunaan lain yang dipelajari manusia. Tapi, yang tak mereka ketahui lebih banyak. Perhatikanlah hikmah
Allah SWT mengeluarkan biji-bijian itu untuk manfaat-manfaat tersebut dan membungkusnya dengan daging yang lezat untuk konsumsi anak Adam.

Perhatikan pula hikmah yang menakjubkan ini. Allah SWT menciptakan buah yang lunak yang dapat rusak oleh udara dan matahari mempunyai kulit penutup yang menjaganya. Contohnya. delima, buah pala, buah badam, dan sebagainya. Sedang buah yang tidak rusak apabila tampak, Allah SWT memberinya penutup pada saat pertama kali keluar. Penutup ini melindunginya karena ia masih lemah dan kurang tahan terhadap panas. Apabila telah mengeras dan kuat, kulit penutup itu terbelah sehingga ia terkena sinar matahari dan udara. Contohnya, mayang kurma dan sebagainya.

Sekarang perhatikan pertumbuhan yang diberikan Allah SWT pada tanaman pertanian, sampai-sampai satu biji saja mungkin menghasilkan tujuh ratus biji. Kalau satu biji hanya membuahkan satu biji juga, tentu hasil panen tidak cukup jadi benih untuk ditanam lagi dan untuk bahan makanan manusia. Maka, tanaman pertanian punya pertumbuhan seperti itu untuk memenuhi kebutuhan pangan sekaligus bibit perkembangbiakan. Begitu pula buah pepohonan dan kurma.

Demikian juga cabang-cabangnya yang keluar dari satu batang sehingga dapat menggantikan batang yang telah ditebang dan dipakai manusia hingga tanaman itu tidak punah dan berkurang. Kalau pemimpin sebuah daerah ingin memakmurkan daerahnya, ia pasti memberi penduduk daerah itu benih tanaman dan juga memberikan bahan makanan sampai masa panen. Maka dari itu, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Tahu mengeluarkan banyak biji dan satu biji agar hasilnya dipakai untuk makanan manusia dan disimpan untuk ditanam lagi.

Kemudian perhatikanlah hikmah biji-bijian seperti gandum dan sejenisnya. Bagaimana biji gandum itu berada di dalam kulit, dan ujungnya berbentuk seperti mata tombak sehingga burung-burung tidak dapat merusaknya. Kalau kebetulan biji itu berada di luar tanpa kulit penutup yang melindunginya dari burung, tentu dia dapat berbuat sesukanya, merusak dan menyantap semaunya, dan para petani tidak dapat mengusirnya.

Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Tahu menciptakan pelindung-pelindung itu untuk menjaganya sehingga burung hanya dapat mengambil sekedar kebutuhan pangannya. Kebanyakan sisanya untuk manusia karena manusia lebih berhak mendapatkannya karena dialah yang bekerja keras mengeluarkan keringat menanamnya. juga karena kebutuhan manusia terhadap biji-bijian jauh melebihi kebutuhan burung.



Sumber : Milis DT
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Belajar dari Biji"

BUKU TAMU


Lihat facebooknya Pemilik blog ini