Spiritual dan Kedermawanan
Kedermawanan dan atau kepemurahan merupakan salah satu karakter utama (akhlaq mahmudah) yang senantiasa perlu dimiliki, ditumbuhkan, dan dikembangkan oleh setiap pribadi Muslim yang mengharapkan kesuksesan dalam hidup dan kehidupannya. Kedermawanan akan mengundang cinta dan kasih sayang dari Allah SWT dan dari sesama manusia. Sebaliknya, kebakhilan dan hanya mementingkan diri sendiri akan mengundang kemurkaan dari Allah SWT dan dari sesama manusia.
Orang selalu ingin akrab, dekat, dan bergaul dengan sang dermawan. Sebaliknya, mereka ingin selalu jauh dengan orang-orang yang bakhil. Dalam sebuah hadis riwayat Imam Turmudzi, Rasulullah SAW bersabda, ''Kepemurahan dan kedermawanan akan mendekatkan diri kepada Allah SWT, kepada
sesama manusia, dan kepada surga-Nya, serta akan menjauhkan dari siksa dan azab-Nya. Sedangkan kebakhilan dan kekikiran akan menjauhkan seorang Muslim dari Allah SWT, dari sesama manusia, dan dari surga-Nya. (Kebakhilan) juga akan mendekatkan pada siksa dan azab-Nya. Orang bodoh yang pemurah jauh lebih baik dalam pandangan Allah SWT daripada orang yang ahli ibadah (ibadah mahdlah) tetapi sangat bakhil.''
Kedermawanan yang dimanifestasikan dalam bentuk keinginan kuat untuk selalu memberi kebaikan pada orang lain (terutama mereka yang membutuhkan, seperti kaum dhuafa dan anak-anak yatim yang telantar), ternyata juga akan menyebabkan kesuksesan spiritual dan kelezatan rohani yang teraplikasikan dalam kemampuannya mengatasi berbagai persoalan hidup. Seberat apa pun problematika hidup yang dihadapinya, sang dermawan yang ikhlas akan diberikan kekuatan batin oleh Allah SWT untuk mengatasi berbagai kesulitan dalam kehidupannya.
Dalam sebuah hadis riwayat Imam Thabrani dari Abu Darda, Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabatnya, ''Apakah engkau menginginkan kepuasan dan kesuksesan batin serta terpenuhi kebutuhan hidup? Sayangilah anak yatim, usaplah kepalanya, dan berikanlah makanan yang sama dengan makanan yang engkau makan. Pasti engkau akan mendapatkan kesuksesan batin dan akan terpenuhi kebutuhan hidup.''
Betapa indahnya kabar gembira dari Rasulullah SAW tersebut, karena berkaitan dengan sesuatu kebutuhan yang selalu didambakan oleh setiap orang. Kesuksesan spiritual dan kenikmatan batiniyah merupakan sesuatu yang sangat berharga dan sangat mahal nilainya. Dari batin dan hati yang sukses akan menyebabkan kesuksesan yang lainnya. Orang akan menjadi lebih produktif dan optimal dalam berusaha dan bekerja, karena selalu memiliki keinginan dan cita-cita untuk memberi kepada orang lain. Malas, tidak punya motivasi, dan frustrasi akan jauh dari kamus kehidupan orang yang sukses spiritualnya. Oleh karena itu, mari kita raih kesuksesan spiritual dengan menumbuhkembangkan sifat kedermawanan
Oleh : KH Didin Hafidhuddin
www.republika.co.id
Orang selalu ingin akrab, dekat, dan bergaul dengan sang dermawan. Sebaliknya, mereka ingin selalu jauh dengan orang-orang yang bakhil. Dalam sebuah hadis riwayat Imam Turmudzi, Rasulullah SAW bersabda, ''Kepemurahan dan kedermawanan akan mendekatkan diri kepada Allah SWT, kepada
sesama manusia, dan kepada surga-Nya, serta akan menjauhkan dari siksa dan azab-Nya. Sedangkan kebakhilan dan kekikiran akan menjauhkan seorang Muslim dari Allah SWT, dari sesama manusia, dan dari surga-Nya. (Kebakhilan) juga akan mendekatkan pada siksa dan azab-Nya. Orang bodoh yang pemurah jauh lebih baik dalam pandangan Allah SWT daripada orang yang ahli ibadah (ibadah mahdlah) tetapi sangat bakhil.''
Kedermawanan yang dimanifestasikan dalam bentuk keinginan kuat untuk selalu memberi kebaikan pada orang lain (terutama mereka yang membutuhkan, seperti kaum dhuafa dan anak-anak yatim yang telantar), ternyata juga akan menyebabkan kesuksesan spiritual dan kelezatan rohani yang teraplikasikan dalam kemampuannya mengatasi berbagai persoalan hidup. Seberat apa pun problematika hidup yang dihadapinya, sang dermawan yang ikhlas akan diberikan kekuatan batin oleh Allah SWT untuk mengatasi berbagai kesulitan dalam kehidupannya.
Dalam sebuah hadis riwayat Imam Thabrani dari Abu Darda, Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabatnya, ''Apakah engkau menginginkan kepuasan dan kesuksesan batin serta terpenuhi kebutuhan hidup? Sayangilah anak yatim, usaplah kepalanya, dan berikanlah makanan yang sama dengan makanan yang engkau makan. Pasti engkau akan mendapatkan kesuksesan batin dan akan terpenuhi kebutuhan hidup.''
Betapa indahnya kabar gembira dari Rasulullah SAW tersebut, karena berkaitan dengan sesuatu kebutuhan yang selalu didambakan oleh setiap orang. Kesuksesan spiritual dan kenikmatan batiniyah merupakan sesuatu yang sangat berharga dan sangat mahal nilainya. Dari batin dan hati yang sukses akan menyebabkan kesuksesan yang lainnya. Orang akan menjadi lebih produktif dan optimal dalam berusaha dan bekerja, karena selalu memiliki keinginan dan cita-cita untuk memberi kepada orang lain. Malas, tidak punya motivasi, dan frustrasi akan jauh dari kamus kehidupan orang yang sukses spiritualnya. Oleh karena itu, mari kita raih kesuksesan spiritual dengan menumbuhkembangkan sifat kedermawanan
Oleh : KH Didin Hafidhuddin
www.republika.co.id
0 Response to "Spiritual dan Kedermawanan"
Posting Komentar