Tangis Rasulullah SAW
Setiap orang pasti pernah menangis, baik kaum pria maupun wanita. Akan tetapi tahukah Anda, mengapa dan karena siapa mereka menangis? Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam juga menangis, padahal dunia berada dalam genggamannya jika beliau menghendaki. Dan Surga ada di hadapan beliau, sementara beliau berada di tempat yang paling tinggi di dalamnya. Benar, beliau memang sering menangis, sebagaimana tangisan seorang hamba ahli ibadah. Beliau menangis di dalam shalat tatkala bermunajat kepada Rabb Subhannahu wa Ta'ala. Beliau juga menangis ketika mendengarkan tilawah Al-Quran. Tangisan yang bersumber dari kelembutan hati dan ketulusan nurani serta dari ma’rifat keagungan Allah Subhannahu wa Ta'ala.
–Yakni bin Abdillah bin Asy-Syikhkhir- dari bapaknya –yakni Abdullah bin Asy-Syikhkhir Radhiallaahu anhu- ia berkata: "Aku datang menemui Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam ketika beliau sedang shalat. Dari rongga dada beliau keluar suara seperti bunyi air yang tengah mendidih di dalam kuali, disebabkan tangis beliau." (HR. Abu Daud).
Abdullah bin Mas’ud Radhiallaahu anhu menuturkan: “Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam pernah berkata kepadaku: “Bacalah Al-Qur’an untukku”
Aku berkata: “Wahai Rasulullah, apakah aku yang harus membacanya, sedangkan Al-Qur’an itu diturunkan kepadamu?”
Beliau menimpali: “Aku lebih suka mendengarkannya dari orang lain.”
Akupun membacakan surat An-Nisaa’ untuk beliau. Hingga telah sampai pada ayat: “Maka bagaimanakah (halnya orang-orang kafir nanti), apabila kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu).” (QS. An-Nisa: 41). Aku lihat air mata beliau menetes.” (HR. Al-Bukhari).
Cobalah perhatikan uban yang menghiasi rambut beliau. Jumlahnya lebih kurang delapan belas helai di kepala dan janggut beliau. Camkanlah dengan mata hatimu, dengarkanlah kisah uban putih tersebut dari penuturan beliau. Abu Bakar Radhiallaahu anhu pernah bertanya: “Wahai Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam, sungguh Anda telah beruban.” Beliau menjawab: “Surat Hud, surat Al-Waqi’ah, surat Al-Mursalat, surat ‘Amma yatasaa‘aluun dan surat Idzasy Syamsu kuwwirat telah menyebabkan aku beruban.” (HR. At-Tirmdzi).
sumber : alsofwah.or.id
–Yakni bin Abdillah bin Asy-Syikhkhir- dari bapaknya –yakni Abdullah bin Asy-Syikhkhir Radhiallaahu anhu- ia berkata: "Aku datang menemui Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam ketika beliau sedang shalat. Dari rongga dada beliau keluar suara seperti bunyi air yang tengah mendidih di dalam kuali, disebabkan tangis beliau." (HR. Abu Daud).
Abdullah bin Mas’ud Radhiallaahu anhu menuturkan: “Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam pernah berkata kepadaku: “Bacalah Al-Qur’an untukku”
Aku berkata: “Wahai Rasulullah, apakah aku yang harus membacanya, sedangkan Al-Qur’an itu diturunkan kepadamu?”
Beliau menimpali: “Aku lebih suka mendengarkannya dari orang lain.”
Akupun membacakan surat An-Nisaa’ untuk beliau. Hingga telah sampai pada ayat: “Maka bagaimanakah (halnya orang-orang kafir nanti), apabila kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu).” (QS. An-Nisa: 41). Aku lihat air mata beliau menetes.” (HR. Al-Bukhari).
Cobalah perhatikan uban yang menghiasi rambut beliau. Jumlahnya lebih kurang delapan belas helai di kepala dan janggut beliau. Camkanlah dengan mata hatimu, dengarkanlah kisah uban putih tersebut dari penuturan beliau. Abu Bakar Radhiallaahu anhu pernah bertanya: “Wahai Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam, sungguh Anda telah beruban.” Beliau menjawab: “Surat Hud, surat Al-Waqi’ah, surat Al-Mursalat, surat ‘Amma yatasaa‘aluun dan surat Idzasy Syamsu kuwwirat telah menyebabkan aku beruban.” (HR. At-Tirmdzi).
sumber : alsofwah.or.id
0 Response to "Tangis Rasulullah SAW"
Posting Komentar