. ISLAM ADA DI HATIKU: Kenikmatan Linangan Air mata karena Takut Karena Allah
javascript:void(0)

** **** **

KODE SCRIPT IKLAN ATAU AUTORESPONDER DISINI
..::: Mau Pasang Window Seperti Ini ? :::..

untuk menghilangkan tampilan ini silakan klik tanda silang (X)
.:::( W E L C O M E ):::.

SELAMAT DATANG BI BLOG SAYA ,MOHON MAAF KALAU KURANG BAGUS BARU LATIHAN,HARAP MAKLUMNYA
UNTUK MELIHAT BLOGKU YANG LAIN SILAKAN KLIK
DISINI
Informasi juga blog ini tidak boleh diklik kanan,Terima Kasih
ANDI YANTO
WELCOME

Kepada pengunjug yang terhormat selamat membaca artikel di blog ini semoga nasehat dan kisah yang telah saya ambil dari berbagai sumber bisa memberi banyak manfaat.untuk keamanan hak cipta tidak lupa saya cantumkan nama sumbernya

SELAMAT MEMBACA

Pages

Kenikmatan Linangan Air mata karena Takut Karena Allah

Bismillahiirrahman nirrahim....

renungan kita bersama,saudaraku :

Rasulullah S.A.W telah bersabda, "tidak akan masuk neraka orang yg menangis karena takut kepada ALLAH sehingga ada air susu ke tempat asalnya."

Dalam sebuah kitab Daqa'iqul Akhbar menerangkan bahwa akan didatangkan seorang hamba pd hari kiamat nanti, dan sangatlah berat timbangan kejahatannya, dan telah diperintahkan untuk dimasukkan ke dalam neraka.

Maka salah satu rambut2 matanya berkata, "Wahai Tuhanku, Rasul engkau, Nabi Muhammad S.A.W telah bersabda, sesiapa menangis karena amat takut kpd ALLAH S.W.T maka ALLAH telah mengharamkan matanya itu ke neraka & sesungguhnya aku menangis karena amat takut kepada-Mu."

Akhirnya ALLAH mengampunkan hamba itu & menyelamatkannya dari api neraka dengan berkat sehelai rambut yang pernah menangis kerana takut kpd ALLAH. Malaikat Jibrail mengumumkan, "telah selamatlah ia hanya disebabkan sehelai rambut."

Dalam sebuah kitab lain, bidayatul-Hidayah, diceritakan bahawa pada hari kiamat nanti, akan didatangkan neraka jahanam dgn mengeluarkan suaranya, suara nyalaan api yg sgt menggerunkan!! Semua umat manusia berlutut kerana kesusahan & kesengsaraan menghadapinya.

ALLAH S.W.T berfirman yangg bermaksud, "Kamu lihat (pada hari itu) setiap umat berlutut (yakni merangkak dengan lutut) Tiap2 umat diseru kpd buku amalannya. (dikatakan kepadanya) : Pada hari ini kamu akan dibalas mengikut setiap apa yg telah kamu kerjakan." (Surah al-Jatsiyah, ayat 28)

mereka menghampiri api neraka, mereka lalu mendengar kegeraman api neraka dgn nyalaan apinya, dan diterangkan dlm kitab tersebut bahwa suara nyalaan api neraka itu dapat didengar sejauh 500 tahun PERJALANAN !!!

Pada waktu itu akan berkatalah setiap orang, dan juga nabi-nabi dengan ucapan, "Diriku, diriku ( Selamatkanlah diriku, Ya ALLAH)." kecuali hanya seorang nabi saja yang akan berkata, "Umatku, umatku." Beliaulah junjungan besar kita Nabi Muhammad S.A.W. Pada masa akan keluarlah api neraka jahim seperti gunung-gunung, umat Nabi Muhammad akan berusaha menghalanginya dengan berkata, "Wahai api ! Demi hak orang2 yg solat, demi hak orang2 yg ahli sedekah, demi hak orang2 yg khusyuk, demi hak orang2 yg berpuasa, agar engkau kembali."

Walaupun diucapkan sedemikian, api neraka tetap tidak mahu kembali, lalu Malaikat Jibrail pun berkata, "Sesungguhnya api neraka itu menuju ke arah Nabi Muahammad S.A.W." Kemudian Jibrail membawa semangkuk air & Rasulullah meraihnya. Berkata Jibrail A.S "Wahai Rasulullah, ambillah air ini & siramkanlah padanya."Lalu Rasulullah menyiram api neraka itu, lalu padamlah ia dengan izin ALLAH."

Setelah itu Rasulullah pun bertanyalah kepada Jibrail, "Wahai Jibrail, air apakah itu?"

Jawab Jibrail,"Itulah air mata orang yg derhaka di kalangan umatmu yang menangis kerana takut kepada ALLAH S.W.T & sekarang aku diperintahkan untuk memberikannya kepadamu agar engkau dapat menyiraminya.

Telah bersabda Rasulullah S.A.W ,"Ya ALLAH, anugerahilah kami 2 mata yang menangis kerana takutkan-Mu, sebelum kami tidak punya air mata."


OLeh :TAUFIQHS
Sumber ; www.Myquran.com
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Kenikmatan Linangan Air mata karena Takut Karena Allah"

BUKU TAMU


Lihat facebooknya Pemilik blog ini